ANEKDOT:
PROYEK ANTARIKSA INDONESIA
Beberapa waktu lalu atas prakarsa PBB, suatu Konferensi Antariksa Internasional di selenggarakan di AS, dituanrumahi oleh NASA (National Aero-Space Administration), lembaga antariksa pemerintah AS. Semua negara anggota PBB diundang untuk mempresentasikan program antariksa negara masing-masing, termasuk pemerintah RI.
AS sebagai tuanrumah mempresentasikan rencana mereka bahwa sebelum akhir dasawarsa ini mereka akan sudah berhasil meluncurkan kapal-antariksa yang dapat menjelajahi secara penuh permukaan es di planet Yupiter, memecah lapisan es, mengambil beberapa sampel dari beberapa gunung es, dan kemudian mengidentifikasi jenis mikro-organisme yang mungkin hidup pada suhu sangat dingin tsb, sehingga lebih dapat dipastikan apakah awal kehidupan jasad renik di Bumi berasal dari Yupiter atau bukan.
Kemudian Perancis membawakan rencana mereka untuk mengeksplorasi lebih jauh beberapa planetoid yang tersebar diantara orbit Mars dan Yupiter, mengambil beberapa sampel, untuk memastikan bahwa mereka memiliki kandungan material sama, dan disana dulu memang ada satu planet besar tapi kemudian hancur berkeping menjadi ribuan planetoid.
Selanjutnya Rusia memaparkan program penelitian lanjut tentang beberapa komet periodik dalam tata surya kita. Lalu China mengemukakan rencana mereka untuk meneliti kandungan awan planet Venus. Setelah itu Jepang pun tak kalah hebatnya, mereka mempresentasikan bahwa mereka akan mengadakan beberapa uji-coba sepeda-motor dan mobil yang bisa digunakan untuk melakukan perjalanan di Bulan.
Pada waktunya tibalah giliran Indonesia. Tapi timbul masalah, karena sebelumnya telah terjadi kesalahan teknis dalam komposisi tim dikirim, sebab ternyata tim yang dikirim bukan dari LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional), lembaga resmi pemerintah RI, melainkan tim gabungan yang terdiri dari beberapa staf administrativ dari lembaga lain, dan tak satu pun dalam tim itu terdapat ilmuwan atau teknikan yang memahami tentang masalah antariksa.
Namun untuk menutupi masalah ini, mereka akhirnya berembuk dan sepakat bahwa Indonesia tetap harus tampil, walau hanya sekedar menyampaikan garisbesar rencana, karena tak mungkin memaparkan program secara detil, dan si pembicara harus sebisa mungkin menghindari pemaparan teknis. Telah disepakati bahwa judul proyek antariksa Indonesia adalah "Eksplorasi Matahari", karena tentang benda langit inilah yang mereka anggap paling banyak mereka ketahui, karena terlihat jelas dan tampak tiap hari di Nusantara.
Dengan penuh percaya diri seorang anggota tim yang dianggap paling mampu tampil mewakili rekan-rekannya maju ke podium diiringi tepuk-tangan meriah dari hadirin. Setelah menyampaikan beberapa kalimat pembukaan sebagai basa-basi, wakil delegasi Indonesia itu pun segera mulai menyampaikan recana antariksa Indonesia:
"Sebagai sebuah negara yang tepat terletak di garis khatulistiwa, Indonesia mempunyai kepentingan besar terhadap Matahari, karena ia adalah sumber PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) kami, dan pada mana sebagian besar industri nasional dan kehidupan rakyat kami bergantung. Dan untuk itu, mulai tahun depan dan beberapa tahun selanjutnya, kami akan melakukan penelitian lebih jauh tentang Matahari dari berbagai aspek dan segala dampaknya bagi kehidupan di Bumi."
Tempik sorak gemuruh memecah suasana yang tadinya hening di ruangan besar auditorium yang dipenuhi anggota tim delegasi dari seluruh dunia itu, sebagai dukungan positiv terhadap proyek Indonesia tsb. Si pemidato pun tersenyum bangga sambil mengangguk-anggukan kepalanya kekiri dan kekanan sebagai tanda penghormatan dan terimakasih atas dukungan forum.
Beberapa saat kemudian seorang anggota delegasi dari salah satu negara peserta berdiri dan mengajukan pertanyaan: "Bagaimana proyek ini akan dilaksanakan? Maksudnya kami secara teknis atau prakteknya agar bisa terlaksana?!"
Menghadapi pertanyaan seperti ini, si pemidato agak sedikit gugup, tapi kemudian untuk meyakinkan para delegator ia terpaksa harus menjawab: "Oh, untuk itu kami akan mengirimkan pesawat antariksa ke Matahari!!!"
Tepuk-tangan meriah pun pecah menyambut jawaban ini. Bahkan sebagian besar delegator berdecak kagum sambil berteriak keras: "Incredible!!!! Luarbiasa, hebat sekali ya Indonesia, tak disangka, ternyata mempunyai progam antariksa begitu dahsyat!!!" Suasana makin hangat, karena seluruh hadirin menyambut rencana Indonesia ini dengan antusias.
Sambutan dan suasana ini makin membuat si Indonesia bangga dan makin manggut-manggut dan separuh membungkukkan badan seperti layaknya orang Jepang kalau lagi memberi hormat [kebetulan si pembicara adalah orang Jawa]. Namun rupanya puncak sambutan ini tak digunakan secara jeli oleh si pembicara untuk mengakhiri presentasi dan sebagai kesempatan mundur dari podium secara terhormat. Ia sepertinya menikmati suasana dimana ia merasa dihargai sebagai seorang pejabat pemerintah. Tapi ia lupa bahwa ia bukan seorang ilmuwan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa rasa bangga dan sombong itu tipis sekali jaraknya, dan ini membuat si pembicara masih tetap bercokol di podium untuk menikmati tempik-sorak berikutnya. Rasa bangganya secara perlahan tapi pasti mulai menyeberang beralih menuju sombong [atau barangkali ia ingin membawa pulang cerita hebat ke tanah-air sebagai oleh-oleh].
Tapi tanpa dinyana, seorang anggota delegator negara lain berdiri dan mengajukan pertanyaan lagi: "Tapi bagaimana teknisnya Indonesia dapat mengirim pesawat ke Matahari? Karena Matahari sangat panas, dengan suhu permukaan sekitar 6.000 derajat Celcius!!! Semua logam akan luluh sebelum mendekat ke Matahari!!! Atau berarti Indonesia memiliki teknologi atau strategi sangat canggih untuk mengatasi problem panas ini???!!!"
Suasana tempik-sorak meriah berubah jadi hening kembali, karena para hadirin kini dilanda pertanyaan sama, dan ingin memperoleh jawaban untuk mengatasi kendala ini. Si pembicara tersentak kaget, dan kali ini ia benar-benar gugup, dan menjadi panik, tapi sebagai konsekuensi ia harus menjawab pertanyaan ini dan memuaskan forum. Karena si pembicara sudah tak dapat lagi mengendalikan dirinya dengan benar, dan untuk menutupi kebohongan proyek fiktif ini, ia pun menjawab kacau: "Oh . . . oh . . . oh . . . Itu masalah kecil buat kami tuan-tuan!!! Karena kami akan berangkat ke Matahari di malam hari dalam musim hujan mendatang . . ."
...
...
...
__________________
Dituturkan kembali oleh Achmad Firwany, pemerhati kosmofisika dan penulis seri artikel dan presentasi TESQ (The Explanation of Scientific Qur`an), sebagaimana telah dituturkan oleh Djuhana Widjayakusumah, penasehat HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta), beberapa waktu lalu, dalam satu banyolan ketika bertemu dalam suatu acara di Balai Sidang Jakarta, untuk merancang presentasi ilmiah populer kosmofisika sebagai konfirmasi atas informasi ilmiah Al-Qur`an tentang kosmos dan semesta. [TESQ - FINE ART - 15-11-2006].
PROYEK ANTARIKSA INDONESIA
Beberapa waktu lalu atas prakarsa PBB, suatu Konferensi Antariksa Internasional di selenggarakan di AS, dituanrumahi oleh NASA (National Aero-Space Administration), lembaga antariksa pemerintah AS. Semua negara anggota PBB diundang untuk mempresentasikan program antariksa negara masing-masing, termasuk pemerintah RI.
AS sebagai tuanrumah mempresentasikan rencana mereka bahwa sebelum akhir dasawarsa ini mereka akan sudah berhasil meluncurkan kapal-antariksa yang dapat menjelajahi secara penuh permukaan es di planet Yupiter, memecah lapisan es, mengambil beberapa sampel dari beberapa gunung es, dan kemudian mengidentifikasi jenis mikro-organisme yang mungkin hidup pada suhu sangat dingin tsb, sehingga lebih dapat dipastikan apakah awal kehidupan jasad renik di Bumi berasal dari Yupiter atau bukan.
Kemudian Perancis membawakan rencana mereka untuk mengeksplorasi lebih jauh beberapa planetoid yang tersebar diantara orbit Mars dan Yupiter, mengambil beberapa sampel, untuk memastikan bahwa mereka memiliki kandungan material sama, dan disana dulu memang ada satu planet besar tapi kemudian hancur berkeping menjadi ribuan planetoid.
Selanjutnya Rusia memaparkan program penelitian lanjut tentang beberapa komet periodik dalam tata surya kita. Lalu China mengemukakan rencana mereka untuk meneliti kandungan awan planet Venus. Setelah itu Jepang pun tak kalah hebatnya, mereka mempresentasikan bahwa mereka akan mengadakan beberapa uji-coba sepeda-motor dan mobil yang bisa digunakan untuk melakukan perjalanan di Bulan.
Pada waktunya tibalah giliran Indonesia. Tapi timbul masalah, karena sebelumnya telah terjadi kesalahan teknis dalam komposisi tim dikirim, sebab ternyata tim yang dikirim bukan dari LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional), lembaga resmi pemerintah RI, melainkan tim gabungan yang terdiri dari beberapa staf administrativ dari lembaga lain, dan tak satu pun dalam tim itu terdapat ilmuwan atau teknikan yang memahami tentang masalah antariksa.
Namun untuk menutupi masalah ini, mereka akhirnya berembuk dan sepakat bahwa Indonesia tetap harus tampil, walau hanya sekedar menyampaikan garisbesar rencana, karena tak mungkin memaparkan program secara detil, dan si pembicara harus sebisa mungkin menghindari pemaparan teknis. Telah disepakati bahwa judul proyek antariksa Indonesia adalah "Eksplorasi Matahari", karena tentang benda langit inilah yang mereka anggap paling banyak mereka ketahui, karena terlihat jelas dan tampak tiap hari di Nusantara.
Dengan penuh percaya diri seorang anggota tim yang dianggap paling mampu tampil mewakili rekan-rekannya maju ke podium diiringi tepuk-tangan meriah dari hadirin. Setelah menyampaikan beberapa kalimat pembukaan sebagai basa-basi, wakil delegasi Indonesia itu pun segera mulai menyampaikan recana antariksa Indonesia:
"Sebagai sebuah negara yang tepat terletak di garis khatulistiwa, Indonesia mempunyai kepentingan besar terhadap Matahari, karena ia adalah sumber PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) kami, dan pada mana sebagian besar industri nasional dan kehidupan rakyat kami bergantung. Dan untuk itu, mulai tahun depan dan beberapa tahun selanjutnya, kami akan melakukan penelitian lebih jauh tentang Matahari dari berbagai aspek dan segala dampaknya bagi kehidupan di Bumi."
Tempik sorak gemuruh memecah suasana yang tadinya hening di ruangan besar auditorium yang dipenuhi anggota tim delegasi dari seluruh dunia itu, sebagai dukungan positiv terhadap proyek Indonesia tsb. Si pemidato pun tersenyum bangga sambil mengangguk-anggukan kepalanya kekiri dan kekanan sebagai tanda penghormatan dan terimakasih atas dukungan forum.
Beberapa saat kemudian seorang anggota delegasi dari salah satu negara peserta berdiri dan mengajukan pertanyaan: "Bagaimana proyek ini akan dilaksanakan? Maksudnya kami secara teknis atau prakteknya agar bisa terlaksana?!"
Menghadapi pertanyaan seperti ini, si pemidato agak sedikit gugup, tapi kemudian untuk meyakinkan para delegator ia terpaksa harus menjawab: "Oh, untuk itu kami akan mengirimkan pesawat antariksa ke Matahari!!!"
Tepuk-tangan meriah pun pecah menyambut jawaban ini. Bahkan sebagian besar delegator berdecak kagum sambil berteriak keras: "Incredible!!!! Luarbiasa, hebat sekali ya Indonesia, tak disangka, ternyata mempunyai progam antariksa begitu dahsyat!!!" Suasana makin hangat, karena seluruh hadirin menyambut rencana Indonesia ini dengan antusias.
Sambutan dan suasana ini makin membuat si Indonesia bangga dan makin manggut-manggut dan separuh membungkukkan badan seperti layaknya orang Jepang kalau lagi memberi hormat [kebetulan si pembicara adalah orang Jawa]. Namun rupanya puncak sambutan ini tak digunakan secara jeli oleh si pembicara untuk mengakhiri presentasi dan sebagai kesempatan mundur dari podium secara terhormat. Ia sepertinya menikmati suasana dimana ia merasa dihargai sebagai seorang pejabat pemerintah. Tapi ia lupa bahwa ia bukan seorang ilmuwan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa rasa bangga dan sombong itu tipis sekali jaraknya, dan ini membuat si pembicara masih tetap bercokol di podium untuk menikmati tempik-sorak berikutnya. Rasa bangganya secara perlahan tapi pasti mulai menyeberang beralih menuju sombong [atau barangkali ia ingin membawa pulang cerita hebat ke tanah-air sebagai oleh-oleh].
Tapi tanpa dinyana, seorang anggota delegator negara lain berdiri dan mengajukan pertanyaan lagi: "Tapi bagaimana teknisnya Indonesia dapat mengirim pesawat ke Matahari? Karena Matahari sangat panas, dengan suhu permukaan sekitar 6.000 derajat Celcius!!! Semua logam akan luluh sebelum mendekat ke Matahari!!! Atau berarti Indonesia memiliki teknologi atau strategi sangat canggih untuk mengatasi problem panas ini???!!!"
Suasana tempik-sorak meriah berubah jadi hening kembali, karena para hadirin kini dilanda pertanyaan sama, dan ingin memperoleh jawaban untuk mengatasi kendala ini. Si pembicara tersentak kaget, dan kali ini ia benar-benar gugup, dan menjadi panik, tapi sebagai konsekuensi ia harus menjawab pertanyaan ini dan memuaskan forum. Karena si pembicara sudah tak dapat lagi mengendalikan dirinya dengan benar, dan untuk menutupi kebohongan proyek fiktif ini, ia pun menjawab kacau: "Oh . . . oh . . . oh . . . Itu masalah kecil buat kami tuan-tuan!!! Karena kami akan berangkat ke Matahari di malam hari dalam musim hujan mendatang . . ."
...
...
...
... ... ... whaaa kkkaaaaa khaaaaaaakkkkkkkkk ... ... ...
__________________
Dituturkan kembali oleh Achmad Firwany, pemerhati kosmofisika dan penulis seri artikel dan presentasi TESQ (The Explanation of Scientific Qur`an), sebagaimana telah dituturkan oleh Djuhana Widjayakusumah, penasehat HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta), beberapa waktu lalu, dalam satu banyolan ketika bertemu dalam suatu acara di Balai Sidang Jakarta, untuk merancang presentasi ilmiah populer kosmofisika sebagai konfirmasi atas informasi ilmiah Al-Qur`an tentang kosmos dan semesta. [TESQ - FINE ART - 15-11-2006].
Mon Apr 15, 2013 12:48 am by trfrm
» FORUM: Administrator: Salam Kenal
Fri Mar 29, 2013 11:29 pm by kresnadjaja
» INTRO: TESQSCAPE
Fri Mar 29, 2013 11:26 pm by kresnadjaja
» Kelompok Keahlian Fisika Sains
Fri Aug 17, 2012 11:02 am by kresnadjaja
» INFOTEK: Pesawat Mampu Terbang Non-Stop
Sat Oct 01, 2011 4:24 pm by Achmad Firwany
» NUKLIR: Penemuan Partikel Lebih Cepat daripada Cahaya
Sat Oct 01, 2011 4:20 pm by Achmad Firwany
» DINAMIK: Memahami Kedudukan Fisika Kuantum
Sat Oct 01, 2011 4:15 pm by Achmad Firwany
» DINAMIK: Konversi dan Konservasi Energi
Sat Oct 01, 2011 4:11 pm by Achmad Firwany
» PLANETOS: Dijual, Tanah di Planet Serupa Bumi
Tue Jan 11, 2011 2:56 pm by Achmad Firwany
» PARTIKEL: Target Sains 2011: Temukan 'Partikel Tuhan'
Tue Jan 11, 2011 2:48 pm by Achmad Firwany
» PLANETOS: Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang
Tue Jan 11, 2011 2:42 pm by Achmad Firwany
» PLANETOS: Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang
Tue Jan 11, 2011 2:39 pm by Achmad Firwany
» PLANETOS: Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang
Tue Jan 11, 2011 2:39 pm by Achmad Firwany
» ASTROS: R136a1 - Bintang Terbesar SejagatRaya
Tue Jan 11, 2011 2:36 pm by Achmad Firwany
» PLANETOS: Atmosfir Pluto Terbalik Dibanding Bumi
Tue Jan 11, 2011 2:30 pm by Achmad Firwany
» PLANETOS: Peneliti Temukan Planet Bertabur Berlian
Tue Jan 11, 2011 2:28 pm by Achmad Firwany
» MEDIK: Spektrum Frekuensi Gelombang Otak Manusia
Mon Jan 10, 2011 12:37 pm by Achmad Firwany
» HELIOS: Letusan Bintik Matahari Ancam Bumi
Mon Jan 10, 2011 11:17 am by Achmad Firwany
» IPTEK: Amerika Bangun MegaProyek Matahari Buatan
Mon Jan 10, 2011 11:10 am by Achmad Firwany
» KOSMOS: Bayi Lubang Hitam Ini Bisa Melahap Bumi
Mon Jan 10, 2011 10:53 am by Achmad Firwany
» KOSMOS: Bibit Kehidupan Bumi dari Luar Angkasa?
Mon Jan 10, 2011 10:51 am by Achmad Firwany
» KOSMOS: Alam Semesta Berkembang dari Cairan
Tue Dec 28, 2010 10:39 am by Achmad Firwany
» KOSMOS: Astronom Amatir Abadikan Hantaman Benda Asing Terhadap Jupiter
Fri Aug 27, 2010 1:49 am by Achmad Firwany
» KOSMOS: Stephen Hawking: tak Mau Punah, Manusia Harus Mencari Planet Lain
Fri Aug 27, 2010 1:33 am by Achmad Firwany
» WEBINFO: E-mail Fisika
Sun Aug 22, 2010 5:40 pm by TESQSCAPE
» KOSMOS: Peneliti Yakin Bumi Kiamat Tiap 27 Juta Tahun
Sun Jul 18, 2010 12:13 pm by Achmad Firwany
» NUKLIR: PII Rekomendasikan Penerapan Energi Nuklir
Tue Jun 15, 2010 6:35 pm by Admin
» KOSMO: Kandungan Air di Bulan Ternyata Lebih Banyak dari Perkiraan
Tue Jun 15, 2010 6:21 pm by Admin
» INFO: Lukman Hakim Dilantik Jadi Kepala LIPI
Tue Jun 15, 2010 6:13 pm by Admin
» KOSMO: Patung Berusia 200.000 Tahun Ditemukan Di Bulan
Sun Jun 13, 2010 12:06 pm by Achmad Firwany
» MATERIAL: Kristal Cair
Sat May 01, 2010 9:34 am by Achmad Firwany
» PARTIKEL: Mencari Partikel Antimateri Hingga Antariksa
Sat May 01, 2010 9:23 am by Achmad Firwany
» METEOR: Ledakan Meteorit Langka dan Acak
Sat May 01, 2010 8:31 am by Admin
» NUKLIR: BATAN: Chernobyl Bukan Alasan Tolak PLTN
Sat May 01, 2010 8:14 am by Admin
» NUKLIR: BATAN: Indonesia Baru Memiliki PLTN 2018-2020
Sat May 01, 2010 7:28 am by Admin
» INFOTEK: Terapkan 42 Mbps, Indonesia Terdepan di Asia
Wed Apr 28, 2010 3:59 am by Admin
» INFOTEK: Indonesia Konsisten Perhatikan Keselamatan Nuklir
Wed Apr 28, 2010 3:49 am by Admin
» INFOTEK: Eropa Bangun Teleskop Terbesar Dunia di Chile
Wed Apr 28, 2010 3:45 am by Admin
» KOSMOS: Anda Bukan Apa-Apa ...
Fri Apr 23, 2010 6:04 pm by Achmad Firwany
» ASTRO: Foto Pertama "Mikroskop" Matahari
Fri Apr 23, 2010 5:19 pm by Achmad Firwany
» OPTO: LASER: Light Amplification by Stimulation of Emission of Radiation
Thu Apr 22, 2010 10:31 am by Achmad Firwany
» ASTRO: LAPAN: Badai Matahari 2012 Bukan Kiamat
Thu Apr 22, 2010 10:23 am by Achmad Firwany
» LENSA: Dibalik Kemerdekaan RI - 17 Agustus 1945
Thu Apr 22, 2010 10:18 am by Achmad Firwany
» KOSMOS: Penetapan Kecepatan Cahaya
Thu Apr 22, 2010 10:01 am by Achmad Firwany
» ASTRO: Kerumitan Perhitungan Saat: Hari - Bulan - Tahun
Tue Apr 20, 2010 6:03 pm by Achmad Firwany
» KOSMOS: Kita Senantiasa Berpindah dalam Ruang dan Waktu
Tue Apr 20, 2010 5:30 pm by Achmad Firwany
» KOSMOS: Kelajuan Ekstrim: Lebih Laju daripada Cahaya
Tue Apr 20, 2010 4:54 pm by Achmad Firwany
» INTERMEZO: Proyek Antariksa Indonesia ...
Tue Apr 20, 2010 9:12 am by Achmad Firwany
» ASTRO: Sistem Kalender Bumi: 20102 Qiamat? Kalkulasi Manusia Tak Pernah Bisa Presisi!
Tue Apr 20, 2010 8:44 am by Achmad Firwany
» ASTRO: Penjelasan IpTek Tentang Isue HuruHara 2012
Tue Apr 20, 2010 8:13 am by Achmad Firwany
» ASTRO: Sebelas Planet dalam Tata Surya Kita?
Tue Apr 20, 2010 8:00 am by Achmad Firwany
» KEMO: Dinding Antara Dua Laut di Giblatar dan Sungai BawahLaut di Meksiko
Tue Apr 20, 2010 7:48 am by Achmad Firwany
» INFOTEK: Senjata BelaDiri Kejutan-Listrik Tegangan-Tinggi Berbentuk PonSel
Tue Apr 20, 2010 7:37 am by Admin
» INFOTEK: Senjata Api Pembunuh Berbentuk PonSel
Tue Apr 20, 2010 6:49 am by Admin
» INFOTEK: Lensa Tembus-Pandang
Tue Apr 20, 2010 5:30 am by Achmad Firwany
» OPTO: Sains dan Teknologi Lensa Tembus Pandang
Tue Apr 20, 2010 3:49 am by Achmad Firwany
» BIO: Spektrum Frekuensi Gelombang Otak Manusia
Tue Apr 20, 2010 3:01 am by Achmad Firwany
» PSI: Menguak Kemampuan PSI | ESP
Tue Apr 20, 2010 2:52 am by Achmad Firwany
» ESAI: Orang Bodoh VS Orang Pintar
Tue Apr 20, 2010 2:24 am by Achmad Firwany
» NICE VIDEO: Black Hole: Jangan Tamak ... Jangan Serakah
Tue Apr 20, 2010 2:20 am by Achmad Firwany
» NICE VIDEO: Reach: Jadilah DiriMu Sendiri
Tue Apr 20, 2010 2:18 am by Achmad Firwany
» NICE VIDEO: Voodoo: Kejahatan Anda Akan Balik Kepada Anda
Tue Apr 20, 2010 2:15 am by Achmad Firwany
» PHOTO: Warna. Properti dan Atribut
Tue Apr 20, 2010 2:08 am by Achmad Firwany
» MIKROTEK: Kenali Kartu Plastik Pengganti Uang Anda
Tue Apr 20, 2010 1:35 am by Achmad Firwany
» LENSA: Nomor Anda Berapa?
Tue Apr 20, 2010 1:18 am by Achmad Firwany
» GEO: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami
Tue Apr 20, 2010 12:57 am by Achmad Firwany
» MATERIAL: Logam Makin Keras dan Lentur
Mon Apr 19, 2010 5:35 pm by Achmad Firwany
» KOSMOS: Rahasia Kosmik Sang Air: Fenomena Natural dan SupraNatural
Mon Apr 19, 2010 11:25 am by Achmad Firwany
» ASTRO: Bintang Neutron, Supernova dan Lubang Hitam
Mon Apr 19, 2010 9:36 am by Achmad Firwany
» TEKNO: Bill Gates dan Toshiba akan Bangun Reaktor Nuklir
Mon Apr 12, 2010 5:18 am by Admin
» ASTRO: Pelacakan Ledakan Bintang Raksasa SuperNova
Fri Apr 09, 2010 7:34 am by Achmad Firwany
» KOSMOS: Asteroid Raksasa Penyebab Kepunahan Dinosaurus
Fri Apr 09, 2010 6:15 am by Admin
» MATERIAL: MetaMaterial Memungkinkan Anda Menghilang dari Pandangan
Fri Apr 09, 2010 4:06 am by Admin
» GEO: Hipotesis Gaia: Bumi Yang Hidup Dan Bernafas
Fri Apr 09, 2010 3:54 am by Admin
» KOSMOS: Jarak Antara Bumi dan Bulan Makin Hari Makin Jauh dan Hari Makin Panjang
Fri Apr 09, 2010 3:49 am by Admin
» TUTORIAL: Memuat Citra KompuGrafik: Foto | Gambar di Forum ini
Fri Apr 09, 2010 3:23 am by Admin
» TEST: Menampilkan Klip Video
Fri Apr 09, 2010 3:10 am by Admin
» TEST: Menampilkan Klip Audio
Fri Apr 09, 2010 2:59 am by Admin
» TEST: Menampilkan Citra Grafiks: Foto Atau Gambar
Fri Apr 09, 2010 2:32 am by Admin
» TEST: Membuat Tabulasi
Thu Apr 08, 2010 7:06 pm by Admin
» TEST: Membuat Daftar
Thu Apr 08, 2010 7:02 pm by Admin
» TEST: 1 ... 2 ... 3 ...
Thu Apr 08, 2010 7:00 pm by Admin
» FORUM: Pertanyaan Tak Akan Dijawab oleh Administrator
Thu Apr 08, 2010 6:49 pm by Admin
» FORUM: Tata Tertib
Thu Apr 08, 2010 6:46 pm by Admin
» FORUM: Etika
Thu Apr 08, 2010 6:42 pm by Admin
» FORUM: Ketentuan dan Kebijakan Administrator Forum
Thu Apr 08, 2010 6:35 pm by Admin
» FORUM: Selamat Datang
Thu Apr 08, 2010 6:15 pm by Admin
» FORUM: Undangan Untuk Para Pemerhati Fisika
Thu Apr 08, 2010 6:11 pm by Admin
» KOSMOS: Semesta Kita Ternyata Hologram Raksasa
Mon Feb 22, 2010 8:48 am by Admin
» WTA: Image To Seg-Y
Tue Feb 09, 2010 8:00 pm by hendraparley